Kebutuhan terkadang datang secara tidak terduga sehingga kita membutuhkan dana yang cepat untuk memenuhinya, misalnya kebutuhan dana untuk tindakan operasi kesehatan yang mendesak, biaya perbaikan rumah yang terkena bencana gempa bumi, biaya perbaikan kendaraan karena mengalami kecelakaan dan lain-lain.
Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, masih banyak sebagian dari masyarakat yang mengambil jalan pintas dengan menggunakan jasa dari rentenir dibandingkan dengan lembaga jasa keuangan formal, dengan alasan bahwa meminjam kepada rentenir tidak diperlukan kelengkapan surat-surat identitas dan keterangan jenis usaha lainnya. Namun terdapat risiko besar yang akan dihadapi dan perlu kita ketahui bahwa meminjam kepada rentenir biasanya akan dikenakan persentase bunga yang cukup besar.
Penagihan pinjaman dapat dilakukan secara sewenang-wenang oleh rentenir apabila peminjam mulai terlambat membayar cicilan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya jaminan atau agunan yang dipersyaratkan. Oleh sebab itu, jika tidak ingin mengalami masalah tersebut, jangan sekali-kali terlintas dalam pikiran untuk mencoba meminjam kepada rentenir.
1. Menghitung Nominal yang harus dibayar secara detail, agar terhindar dari biaya penagihan yang tidak wajar.
2. Meminta penghapusan bunga, jika merasa tidak mampu untuk membayar utang, cobalah untuk memberanikan diri melakukan negosiasi dan meminta kebijakan potongan atau keringanan bunga, hingga penghapusan bunga kepada rentenir.
3. Melakukan negosiasi perpanjangan waktu pelunasan pinjaman, apabila mengalami kendala dalam melunasi pinjaman.
4. Meminta pendampingan pada orang yang mengerti kasus utang piutang, dengan meminta pendampingan kepada orang yang mengerti kasus utang piutang, tidak perlu takut untuk menghadapi rentenir. Hal ini untuk mencegah timbulnya penagihan utang secara paksa oleh rentenir yang dapat dilakukan dengan menyita barang ataupun menggunakan ancaman. (Ojk)