Perkembangan zaman tidak membuat permasalahan di masyarakat menjadi mudah untuk diatasi. Kompleksnya masalah dibutuhkan sinergi antar komponen masyarakat, untuk bersama membuat solusi. Kolaborasi yang akan memberikan kemudahan dan menjadi ringan apa yang akan diselesaikan bersama. Hal tersebut menjadi agenda bersama antar lembaga di wilayah Kota Tangerang Selatan, dalam membereskan salah satu problem di masyarakat terkait penyebab maraknya bunuh diri atau pembunuhan yang berkolerasi dengan perjudian dan pinjaman mencekik.
Lembaga sosial dan bisnis baik swasta dan instansi pemerintah berkumpul dan berkomitmen, bergandengan tangan secara bersama membuat solusi untuk masyarakat yang terjerat pinjaman tak berperikemanusiaan dan halusinasi kebahagiaan akan hasil perjudian. Diantara lembaga tersebut yakni Rumah Pemberdayaan Masyarakat (RPM), BAZNAS Kota Tangsel, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Tangsel, Bank Syariah Indonesia (BSI) Cab. BSD Serpong.
Mereka mengawali gerakan TANGSEL Bebas Rentenir dan Judi Online dengan mengadakan Seminar pada hari Senin, 22 Juli 2024 bertempat di ruang Blandongan Kantor Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Peserta dari berbagai lembaga dan instansi pemerintahan seperti Polres, Kajari, Kecamatan, Kemenag, Dinsos, Dinkop, DPRD, PGRI, Pol PP, Media, Perguruan tinggi di Tangsel ( UIN, UNPAM, UT, UAD, ITI, IIQ, STEI SEBI dll) dan Ormas Islam ( NU, Muhammadiyah, MUI, IKADI, AL Washliyah, DMI, PUI, DDII, PERSIS, Mathlul Anwar) serta lembaga amil zakat yang berada di wilayah Kota Tangerang Selatan ( IZI, Dompet Dhuafa, Sahabat Yatim, Laz DDII, Harapan Dhuafa, Laz Delatinos dll).
Lembaga pencetus gerakan ini, di akhir acara mengajak dan menyepakati bersama peserta dari perwakilan lembaga untuk membentuk Satuan tugas (SATGAS) Kolaborasi Bebas Rentenir dan Judi Online di wilayah Kota Tangerang Selatan. Dan terpilih sebagai Ketua SATGAS ialah Bapak Ahmad Husen, Founder gerakan Kampung Bebas Rentenir – Rumah Pemberdayaan Masyarakat.
Kontributor -Arif A-
