Scaleup class Rabu, 11 September 2019, di outlet Ayam Bakar Geboy, bu Maya. Kelas hari cukup spesial, karena kedatangan tamu dari BAMUIS BNI, partner RPM (Rumah Pemberdayaan Masyarakat), yang mendukung terselenggaranya acara ini seluruhnya. Pak Sapto, manager program BAMUIS BNI mengatakan, BAMUIS BNI akan meminta salah satu dari peserta terbaik Scaleup UMK Kuliner untuk memberikan testimoni dihadapan para pengurus dan jajarannya. Tak menutup kemungkinan ada tawaran-tawaran lain dari para petinggi BAMUIS BNI. Ini merupakan tantangan secara langsung dari BAMUIS BNI, agar semua peserta berlomba menjadi yang terbaik, menjadi yang terbesar peningkatkan omzet dan profitnya dan menjadi yang baik dalam belajar dan mempraktekkan semua teori-teori yang diberikan dalam kelas belajar, Scaleup UMK Kuliner ini.
Selain memberikan tantangan di atas, pak Sapto juga menekankan agar para peserta mempraktekkan semua ilmu yang diberikan dalam aktivitas bisnisnya. Percuma jika hanya sebatas pengetahuan dan tidak berdampak signifikan pada perkembangan dan kemajuan bisnisnya. Ini adalah amanah bagi semua peserta, persiapkan diri untuk berdisiplin sejak awal membangun bisnis agar menjadi budaya. Kunci sukses ada dalam kedisiplinan dalam bekerja dan konsisten melakukan kedisiplinan.
Sedikit informasi, sampai dengan pertemuan hari ini, peserta telah mendapatkan banyak materi-materi pokok dan fundamental bisnis, yang jika semua dipraktekkan sedikit demi sedikit, langkah demi langkah, sesuai dengan kondisi dan level bisnisnya saat ini, maka untuk meningkatkan omzet ataupun profit 100 hingga 300 persenpun bisa dilakukan. Butuh kemauan dan eksekusi yang terukur dan konsisten.
Beberapa materi fundamental yang telah dijalankan adalah:
- Copywriting That Sale. Materi saat Stadium General peserta Scaleup UMK Kuliner di Walikota Tangerang Selatan
- Bedah Bisnis. Ini adalah sesi coaching awal, untuk mengetahui sudah sampai level mana bisnis para peserta
- Menghitung HPP. Menghitung modal produksi dan menghitung keuntungan bersih
- Pembukuan sederhana untuk UKM.
- Youtube Marketing
- Instagram marketing
- STP (Segmenting, Targeting and Positioning)
- Food Fotografi
Ditambah dengan special coaching, jika para peserta membutuhkan tuntunan lebih dalam lagi. Ini bagian dari pendampingan hingga 1 tahun ke depan. Pendampingan ini dimaksudkan agar peserta terbiasa melakukan sesuatunya secara terprogram, terencana dan terkonsep dengan baik, sehingga selesai kelas dan pendampingan mereka dapat melanjutkannya secara mandiri.
Terakhir, tentunya ucapan terima kasih kami semua kepada BAMUIS BNI yang telah membantu terlaksananya program ini, semoga selanjutnya kerjasama ini bisa terus berlanjutnya dan memberikan hasil yang menguntungkan semua pihak, peserta, BAMUIS BNI, juga RPM (Rumah Pemberdayaan Masyarakat).
Sampai jumpa di puncak kesulsesanmu
==========================================================
Rumah Pemberdayaan Masyarakat adalah lembaga sosial yang berfokus pada pendidikan, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat miskin, dhuafa dan tidak mampu. Mereka dibekali ilmu keuangan dan bisnis serta bimbingan keagamaan, agar kembali berislam dengan baik dan benar. Targetnya adalah menjadikan mereka lebih berdaya dan mandiri dan memahami agamanya dengan lebih baik dan menjalankan ibadah agamanya dengan kesadarannya. Lewat pendampingan diharapkan mereka mampu berkarya, bekerja dan berusaha dengan lebih baik. Kemudian mampu mengangkat level kehidupan mereka dari seorang mustahiq (penerima zakat) menjadi seorang muzakki (wajib zakat).
Dukung kegiatan kami, Rumah Pemberdayaan Masyarakat, di channel-channel yang telah kami sediakan di bawah ini, dengan cara memfollow, subscribe, like dan beri komen baik berupa saran, masukan dan lainnya:
Website Rumah Pemberdayaan Masyarakat
Fanpage
Channel Telegram
Grup Telegram
Channel Youtube
Rekening donasi Rumah Pemberdayaan Masyarakat:
Bank Syariah Mandiri (BSM), No.rekening 7037020747 an. Rumah Pemberdayaan Masyarakat
BNI Syariah, No. rekening 0812300536 an. Rumah Pemberdayaan Masyarakat
Konfirmasi transfer donasi ke sini: Konfirmasi