Kembali lagi, kami akan menggunakan SBM (Smart Business Map) system untuk membahas diskusi tentang target market. Karena menurut kami tool SBM adalah tool yang paling mudah menjelaskan bisnis dari startup hingga scaleup.
Founder SBM yang juga kami anggap sebagai kakek guru kami dalam ilmu SBM ini mengatakan bahwa tahapan Playing field adalah tahapan yang paling krusial, jika tahapan ini belum tervalidasi dan masih berupa asumsi lebih baik jangan melangkah ke tahapan berikutnya yaitu Market Landscape, yang membahas lebih kompleks lagi dan based on playing field kita yang telah kita rumuskan by data bukan bay assumption apalagi by katanya.
Dalam SBM tahap/Level 1 yaitu Playing field, ada satu tugas penting yang harus diselesaikan oleh kita para pebisnis yaitu masalah Who has the Problem, setelah menjawab pertanyaan What’s the Problem yaitu apa masalah yang ingin kita selesaikan, ingin kita tawarkan terhadap pain poin dari target market kita.
Untuk menjawab secara meyakinkan siapa orang/target yang mempunyai masalah ini yang ingin kita bantu memberikan solusinya melalui produk/jasa kita, diawal pasti kita perlu-perlu asumsi-asumsi sebagai panduan kita menentukan target market.
Setelah cukup asumsi yang kita kumpulkan, berikutnya adalah memvalidasi semua asumsi yang telah kita tulis, apakah benar semua itu ? semua asumsi ini haruslah kita uji dengan beberapa tes.
Nah salah satu tes yang umum digunakan para pebisnis adalah menggunakan survey.
Bagaimana mendapatkan metodologi survey yang terbaik ? yang paling mudah dan murah adalah kita melakukan benchmarking atau simpelnya mencontoh perusahaan-perusahaan yang melayani survey. Salah satunya adalah Yougov, ini salah satu service survey yang paling populer di jagad dunia maya.
Silahkan daftar dan ikuti surveynya (memposisikan diri kita sebagai obyek survey), agar kita bisa mendalami pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh survey tersebut dan kita ambil poin-poin penting dari pertanyaan di setiap survey yang disajikan yang cocok dan sesuai dengan yang ingin kita dapatkan dari target market kita.
ATM, amati, tiru dan modifikasi atau yang lebih high tech adalah IAM, (get) Inspired, Adopted (the strength), Magnify (with our style). Selalu ada inspirasi yang bisa kita dapatkan dalam sebuah pembelajaran. Inspirasi menjadi action dengan cara adopsi kekuatannya, keunikannya, perbedaannya dari kebanyakan, yang kemudian kita perluas dan kita wujudkan dalam bentuk baru sesuai gaya dan pengetahuan kita selama ini (terimakasih kepada sam Ipoel pakar inbound marketing yang telah memberikan prinsip IAM ini).
Inilah langkah paling mudah, belajar langsung (learning by doing) belajar ilmu survey.
Silahkan yang merasa target pasarnya masih perlu diperbaiki, lakukan cara murah dan mudah ini untuk bisnis kita dengan mendaftar langsung di link ini : . Adakah cara lain selain cara ini ?. Ada, yaitu kita kontak jasa pelayanan survey, dan siapkan budgetnya. Selalu ada harga untuk sebuah kemudahan.
Alhamdulillah kami telah mengikuti banyak survey di sini dan mengambil banyak pelajaran dari jasa pelayanan survey ini, dan sekarang giliran anda untuk membuktikannya untuk bisnis anda, selamat mencoba.
Salam perubahan,
Supported by :
Rumah Pemberdayaan Masyarakat