Apa Cara Sukses Rasulullah SAW dalam Bisnis ?

Apa Cara Sukses Rasulullah SAW dalam Bisnis ?

1. Jujur adalah Brand

Sebgaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap al amin ini tercermin saat dia berhubungan dengan customer maupun pemasoknya. Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Siti Khadijah, Janda sekaligus konglomerat kaya yang akhirnya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap siti Khadijah. Beliau pun jujur kepada pelanggan. Saat Nabi memasarkan barangnya beliau menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah SAW kejujuran adalah brand-nya.

2. Mencintai Customer

Dalam Perniagaan Rasulullah sangat mencintai customer seperti beliau mencintai dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani para pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggannya tertipu saat membeli. Sikap ini mengingatkan pada hadits yang beliau sampaikan,

“Belum beriman seseorang sehingga dia mencintai saudaramu seperti mencintai dirimu sendiri.”

3. Penuhi Janji

Nabi sejak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya. Sebagaimana Firman Allah dalam QS Al Maidah 3, “Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.”

Di dalam dunia pemasaran, Rasulullah selalu memberikan value produknya seperti yang diiklankan atau dijanjikan kepada para pelanggannya. Dan untuk itu butuh upaya yang besar. Pernah suatu ketika Rasulullah SAW marah saat ada pedagang yang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi Muhammad menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).

4. Memilih Segmentasi yang tepat

Nabi pernah marah saat melihat ada pedagang menyembunyikan jagung basah di sela-sela jagung kering. Hal itu membuat Nabi marah, saat nabi menjual barang beliau selalu menunjukkan bahwa barang ini bagus karena ini, dan barang ini kurang bagus karna ini, tapi harganya murah. Pelajaran dari kisah itu adalah bahwa Nabi SAW selalu mengajarkan agar kita memberikan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan kepada kita tentang segmentasi: barang bagus dijual dengan harga bagus dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *